Analisis Unsur Instrinsik dan
Ekstrinsik Novel
|
OLEH :
HUMAIRA MIFTAHUR RAHMI
XI IPA 1
SMAN 1 Padang Panjang
TP. 2012-2013
Identitas
•JUDUL : 5 cm
•PENULIS : Donny Dhirgantoro
•PENERBIT : PT. GRASINDO
•Jumlah halaman : 381
•TAHUN TERBIT : November 2007
Analisis Unsur Instrinsik dan
Ekstrinsik Novel
Sinopsis
Novel 5 cm
in bercerita tentang asyi dan indahnya kisah persahabatan 5 orang anak manusia
yang memiliki nama Arial, Riani, Zafran, Ian dan Genta. Mereka berlima memiliki
impian, mimpi dan karakternya masing-masing.
Persahabatan
mereka telah terjalin selama tujuh tahun. Hari-hari dan aktifitas mereka selalu
mereka lewati bersama. Suatu ketika mereka merasa jenuh dengan suasana yang
hanya berputar di lingkungan mereka berlima saja. Mereka ingin mencoba untuk
menemukan hal-hal baru. Muncul ide untuk saling menjauh dan tidak berhubungan
satu sama lain selama tiga bulan. Selanjutnya mereka akan diberi kabar oleh
genta untuk bertamu pada tanggal 14 Agustus. Ide tersebut pun disepakati.
Selama tiga bulan inilah terjadi banyak hal dan peristiwa yang telah terjadi. Arial
mendapatkan pacar baru yang bernama Indy. Ian setelah bersusah payah
menyelesaikan 4 Bab dalam waktu 2 bulan. Namun akhirnya, lulus dengan nilai A.
Begitupun Zafran, ia mendekatkan diri dengan Dinda. Riani bekerja di sebuah
perusahaan. Meskipun baru satu bulan Riani bekerja, namun dengan keyakinannya
ia sudah bisa memegang liputan. Genta pun sukses dengan pameran yang ia adakan,
meskipun tadinya sudah berpikir tidak akan banyak yang datang, ternyata pameran
tersebut sangat banyak peminatnya. Waktu selama 3 bulan dengan hal-hal baru
yang terjadi itu telah memberi perubahan besar dan membuat hati mereka menjadi
tambah kaya dan berhasil mendewasakan diri mereka masing-masing. Perubahannya itu mulai dari pendidikan, karir, idealisme, dan tentunya love
life.
3 bulan
berlalu, akhirnya tibalah saatnya Genta untuk memberi kabar pada teman-temannya
untuk bertemu kembali. Ternyata Genta telah merencanakan acara untuk mendaki
Gunung Mahameru. Genta meminta teman-temannya untuk membawa perlengkapan dan
berkumpul di Stasiun Senen pada tanggal 14 Agustus pagi hari. Setelah tanggal
14 tiba, mereka bertemu dan saling melepas rasa rindu satu sama lain. Cerita
dan kisah baru yang mereka jalani selama tiga bulan berpisah saling mereka
ceritakan selama perjalanan cukup panjang menuju puncak Mahameru.
Perjalanan
menuju puncak Mahameru itu embutuhkan perjuangan yang keras dan rasa rela
merkorban yang tinggi. Selama perjalanan itu mereka mengenal orang-orang dan
sahabat baru yang menginspirasi mereka.
Akhirnya
dengan rasa bangga mereka berhasil menginjakkan kaki di puncak tertinggi di
Pulau Jawa apalagi pada saat Sang Merah Putih dikibarkan. Semua pendaki
mengikuti pengibaran bendera tersebut dengan khidmat dan terharu. Semua
menitikkan air mata karena bangga, terharu, dan bahagia.
Setelah
upacara, mereka turun gunung dan menginap di Ranu Kumbolo. Keajaiban yang
mereka rasakan tadi pagi masih terasa dalam diri mereka hingga malam itu. Dan
malam itu juga, Genta menyatakan perasaan sukanya pada Riani. Namun, Riani
tidak bisa menerima Genta, karena yang disukai Riani adalah Zafran. Zafran dan
Dinda belum tertidur dan mendengar semua yang Genta dan Riani katakan. Dinda
menyukai Genta, tetapi ternyata Genta suka pada Riani. Malam itu cinta membuktikkan,
bahwa cinta yang paling besar adalah cinta Sang Pencipta terhadap yang
dicipta-Nya.
10
tahun kemudian...
Riani
menikah dengan Zafran, dan memiliki seorang anak yang bernama Zafran Jr. Arial
menikah dengan Indy, dan memiliki seorang anak yang bernama Arian. Genta
menikah dengan Citra, teman sekantor Riani, dan memiliki seorang anak yang
bernama Aga. Dinda menikah dengan Deniek, teman yang ditemuinya di Mahameru,
dan memiliki seorang anak yang bernama Deninda. Ian menikah dengan Happy dan
memiliki seorang anak yang bernama David. Mereka berenam memiliki anak yang
satu TK pula. Mereka merasa memang mereka tidak bisa saling lepas satu sama
lain. Sebentar lagi 17 Agustus, anak mereka berlatih untuk upacara bendera di
sekolah mereka. Dan mereka tidak akan pernah melepaskan rumus mereka, ”Setiap
kamu punya mimpi atau keinginan atau cita-cita, kamu taruh disini, di depan
kening kamu jangan menempel, biarkan dia menggantung, mengambang 5 centimeter
di depan kening kamu. Jadi dia nggak akan pernah lepas dari mata kamu”, yang
membuat mereka yakin bahwa mereka pasti bisa menggapai itu semua.
A.
Unsur Instrinsik
Tema
Tema
novel dengan judul “5 cm” ini adalah tentang Persahabatan lima anak muda
yang mempunyai kekuatan dan keyakinan pada mimpi-mimpi mereka.
Bukti
:
”Keenam sahabat itu
menembus rimbunnya hutan, dengan pohon-pohon besar dan ranting dedaunan yang
sesekali harus mereka singkirkan dari wajah mereka.” (halaman 235)
”Kelima sahabatnya
langsung memeluk makhluk gendut yang seperti baru bangun dari tidur.” (halaman
339)
“...membuat rasa
terima kasih mereka menjadi begitu indah. Mereka berenam berpelukan sangat
erat, ait mata kembali jatuh, menjadi saksi bening dan eratnya persahabatan
mereka.” (halaman 344)
”...berdiri lagi
setiap kamu jatuh, bahwa kamu akan mengejarnya sampai dapat, apa pun itu,
segala keinginan, mimpi, cita-cita, dan keyakinan diri...” (halaman 362)
“...Biarkan
keyakinan kamu, 5 centimeter menggantung mengambang di depan kening kamu.
Dan... sehabis itu yang kamu perlu... cuma...” (halaman 362)
”kaki yang akan
berjalan lebih jauh dari biasanya, tangan yang berbust lebih banyak dari
biasanya, mata yang akan menatap labih lama dari biasanya, leher yang akan
lebih sering melihat ke atas.” (halaman 362)
“Lapisan tekat yang
seribu kali lebih keras dari baja...” (halaman 362)
“Serta mulut yang
akan selalu berdoa...” (halaman 363)
“...Kamu akan
dikenang sebagai seorang yang percaya pada kekuatan mimpi dan mengejarnya,
bukan seorang pemimpi saja, bukan orang biasa-biasa saja tanpa tujuan,
mengikuti arus dan kalah oleh keadaan...”
(halaman 363)
“...Dan kamu enggak
perlu bukti apakah mimpi-mimpi itu akan terwujud nantinya karena kamu hanya
harus mempercayainya.” (halaman 363)
Amanat
·
Bawa
mimpi dan keyakinan kamu setiap hari, lihat dan ingat setiap saat dan yakinlah
bahwa kamu bisa. Jangan pernah menyerah dengan hambatan apapun yang menghalangi
dan yakinkan diri kamu bahwa kamu pasti bisa. Terus kejar dan dapatkan semua
keinginan, mimpi dan cita-cita. Percayalah pada mimpi-mimpi di depanmu.
“...dari mata kamu.
Dan kamu bawa mimpi dan keyakinan kamu itu setiap hari, kamu ihat setiap hari,
dan percaya bahwa kamu bisa. Apa pun hambatannya, bilang sama diri kamu sendiri,
kalau kamu percayasama keinginan itu dan kamu enggak bisa menyerah. Bahwa kamu
akan berdiri lagi setiap kamu jatuh,...” (halaman 362).
“Percaya pada... 5
centimeter di depan kening kamu.” (halaman 363).
·
Saling
tolong-menolong, kepercayaan, kasih-sayang dan kesetiakawanan akan menghasilkan
hubungan dan ikatan persahabatan semakin erat.
“
“Ian...enggak...boleh...pergi.” Genta kembali menangis, mengingat perjuangan
Ian untuk wisuda, bayangan keluarga Ian melintas di benaknya.” (halaman
388)
“Genta teru
menggoncang-goncang tubuh itu. Air matanya tampak menetes.” (halaman 337)
“Genta langsung
mencci luka di kening Ian, memberi Bethadine dan membungkusnya dengan perban.”
(halaman 336)
·
Rasa
cinta tanah air adalah rasa yang harus dimiliki ganerasi muda. Generasi muda
harus bangga bertanah air Indonesia.
“...menahan tangis.
Genta menunduk melihat tanah pasir yang dipijaknya, kembali dia menemukan
ibunya yang lama hilang, yang telah menjumpainya di malah Ranu Pane, Ibu itu
kembali menjumpainya disini.” (halaman 346)
“Hampir seluruh pendaki di situ tak bisa menahan haru. Di pagi ini semua
merasa dekat satu sama lain, bergembira dengan hati sesak penuh kebanggaan. Di
sini... di Mahameru tanggal tujuh belas Agustus... Tanah Air ini Indah sekali.
Ibu Pertiwi pun tersenyum melihat anak-anaknya yang bergembira di atas
pangkuannya.” (halaman 347)
“Rombongan kecil
anak manusia itu bersujud syukur di puncak Mahameru, mengucapkan rasa terima
kasih yang tak terhingga kepada Tuhan dan kepada tanah yang telah menghidupi
mereka, Ibu yang selalu membrikan tanah dan airnya setiap hari. Ibu yang akan
selalu mencintai anak-anak bangsa.”(halaman 344)
·
Janganlah
menjadi manusia yang diatur oleh keadaan dan merasa kalah sama keadaan. Tapi,
jadilah manusia yang beranggapan bahwa dirinyalah yang harus mengatur keadaan,
bukan dirinya yang diatur oleh keadaan.
“iya manusia
internal adalah manusia yang beranggapan bahwa dirinyalah yang harus mengatur
keadaan, bukan dirinya yang diatur oleh keadaan.”
“Manusia internal
adalah manusia yang akan selalu melihat
dahulu apa yang salah daam dirinya, bukan lantas menyalahkan keadaan.”
Alur
Alu pada novel 5 centimeter termasuk alur maju mundur
artinya dalam cerita terjadi flashback ke masa lalu dan kejadian masa depan.
1. Perkenalan
Cerita berawal dari pertemanan
5 orang tokoh dengan 1 orang cewek dan 4 orang cowok semasa SMA. Mereka adalah
Aral, Riani, Ian, Zafran dan Genta. Mereka pada dasarnya adalah sekumpulan anak
baik-bik yang suka film, musik, chating,
ngobrol dan suka khilaf. Mereka penggemar banyak aliran musik. Kelimanya juga
masih suka berantem. Tapi seiring berjalannya waktu dan adanya kebersamaan,
mereka menjadi suatu kesatuan yang benar-benar menyatu dan saling mengerti satu
sama lain. (halaman 1-60)
2. Konflik
Setelah sekian lama selalu
bersama, mereka merasakan rasa jenuh dan bosan dengan suasana itu-itu saja.
Mereka hanya berputar pada lingkungan yang kecil itu saja. Terbesit pikiran
untuk mencoba ke lingkungan luar dan mencoba hal-hal baru. Mereka berlima
setuju untuk memutuskan hubungan selama 3 bulan. Mereka akan bertemu lagi pada
tanggal 14 Agustus dengan acara yang akan disiapkan oleh Genta. Banyak hal yang
telah berubah dan terjadi selama 3 bulan mereka tidak bersama. (halaman 61-143)
3. Klimaks
Tanggal 14 Agustus tiba dan
cerita baru yang lebih seru terjadi. Mereka bertemu di stasiun, melepas rasa
rindu dan akan melakukan perjalanan untuk rencana mendaki gunung Mahameru.
Cerita unik dan baru selama 3 bulan berpisah terkuak selama perjalanan menuju
Mahameru. Merka semua menceritakan hal-hal dan peristiwa baru yang mereka
dapatkan selama 3 bulan itu. Di perjalanan menuju Mahameru mereka berjumpa
dengan para pendaki dan sahabat-sahabat baru. Mereka mengenal Daniek yang yang
selalu berkunjung ke Mahameru setiap tahun untuk mengunjungi makam sahabat yang
ia banggakan yang meninggal sewaktu mendaki. Sahabat Daniek itu adalah Adrian.
Lima orang sahabat itu sangat kagum dan ikut bangga setelah tau cerita masa
lalu Adrian yang sangat mencintai tanah air ini. Perjalanan mereka lalui dengan
perjuangan yang keras dan hampir mengorbankan nyawa dari salah seorang dari
mereka. Banyak peristiwa yang menyadarkan mereka tentang arti perjuangan, dan
persahabatan sesungguhnya. Sehari sebelum hari kemerdekaan RI mereka dan para
pendaki lainnya berhasil mencapai puncak tertinggi di Pulau Jawa itu. Dengan
rasa haru mereka mengikuti upacara penting tersebut. Malamnya, di Ranu Kumbolo,
Genta mengeluarkan semua isi hatinya pada Riani dan Riani juga mengakui
perasaannya yang tak pernah diduga. Hati Riani teenyata milik Zafran. Saat itu
Zafran dan Arinda memang terpejam, tapi hati dan pendengaran mereka tidak.
Zafran mendengar Riani menyebutkan namanya dengan lembut. Ia menyesal karena
terlalu terbuka tentang perasaannya pada Arinda selama ini. Begitu juga Arinda,
ia mencoba untuk terlelap mendengar kata-kata Genta. Ternyata hatinya selama
ini hanya untuk Genta.
4. Anti Klimaks
Cinta sekali lagi membuktikan
kekuatannya malam itu kalau cinta ada untuk cinta itu sendiri, bukan untuk
dimiliki, bukan untuk Genta, bukan untuk
dinda, bukan untuk Riani, bukan untuk Zafran. Mendengar Riani mengatakan
perasaannya sesungguhnya dengan tabah tanpa menitikan air mata setitikpun telah
meluluhkan hati Genta. Genta bahagia melihat Riani bisa mengeluarkan luapan hatinya
malam itu. Semua beban selama ini hilang. Mereka berdua tak akan melupakan
malam yang indah itu.
5. Penyelesaian
10 tahun
kemudian...
Riani
menikah dengan Zafran, dan memiliki seorang anak yang bernama Zafran Jr. Arial
menikah dengan Indy, dan memiliki seorang anak yang bernama Arian. Genta
menikah dengan Citra, teman sekantor Riani, dan memiliki seorang anak yang
bernama Aga. Dinda menikah dengan Deniek, teman yang ditemuinya di Mahameru,
dan memiliki seorang anak yang bernama Deninda. Ian menikah dengan Happy dan
memiliki seorang anak yang bernama David. Mereka berenam memiliki anak yang
satu TK pula. Mereka merasa memang mereka tidak bisa saling lepas satu sama
lain.
Penokohan
1. Arial :
Di dalam novel, Arial
digambarkan sebagai orang yang sporty, selalu tampil rapi dan simpel. Arial
adalah sosok yang tenang, pembawaannya selalu senyum, jarang mengejek, asik,
cool, dan pembawa suasana ramai karena jika tertawa suaranya paling keras.
Kutipan dalam novel :
“...., pokoknya sporty deh, Arial yang selalu rapi ...”
“Arial adalah orang yang simpel-simpel aja, tapi ia kebanggaan seluruh tongkrongan karena Cuma dia yang bisa tenang, pembawaanya banyak senyum, dan jarang khilaf.”
“... orang yang biasa aja, tapi asik, ..., jarang nyela, jarang bercanda tapi kalo tertawa paling keras, makanya kalau ada dia jadi ramai.”
Kutipan dalam novel :
“...., pokoknya sporty deh, Arial yang selalu rapi ...”
“Arial adalah orang yang simpel-simpel aja, tapi ia kebanggaan seluruh tongkrongan karena Cuma dia yang bisa tenang, pembawaanya banyak senyum, dan jarang khilaf.”
“... orang yang biasa aja, tapi asik, ..., jarang nyela, jarang bercanda tapi kalo tertawa paling keras, makanya kalau ada dia jadi ramai.”
2. Riani :
Di dalam novel ini, Riani adalah gadis
berkacamata, cantik, cerdas dan mengutamakan prestasi. Pribadi yang memiliki
karisma, selalu dominan dimana-mana, cerewet dan tidak mau kalah dengan siapapun
juga. Riani seorang aktivis kampus yang gemar membaca dan banyak belajar. Dia
juga suka berdebat.
Kutipan dalam novel :
“Riani pakai kacamata, cantik, cerdas dan seorang N-ACH sejati”
“ Dia punya semacam karisma yang bisa bikin orang menengok. Selalu dominan dimana-mana, cerewet dan nggak mau kalah sama siapapun juga”
“Riani seorang aktivis kampus. Siapa aja dan apa aja bisa didebatnya, soalnya dia banyak banyak dan banyak belajar”
Kutipan dalam novel :
“Riani pakai kacamata, cantik, cerdas dan seorang N-ACH sejati”
“ Dia punya semacam karisma yang bisa bikin orang menengok. Selalu dominan dimana-mana, cerewet dan nggak mau kalah sama siapapun juga”
“Riani seorang aktivis kampus. Siapa aja dan apa aja bisa didebatnya, soalnya dia banyak banyak dan banyak belajar”
3. Zafran :
Didalam novel, tokoh zafran
termasuk orang yang pandai membuat puisi, pintar. Zafran punya kelakuan yang
berantakan . Zafran adalah orang yang akan bilang apa saja yang ingin dia
bilang. Tokoh zafran memiliki tubuh yang kurus dan berperan sebagai vokalis
band.
Kutipan dalam novel :
“Seorang penyair yang selali bimbang”
“..., kesan kedua, buat para cowokpasti punya persepsi nih anak pintar banget”
“..., Zafran punya kelakuan yang berantakan, yang katanya standar seniman”
“Zafran adala orang yang akan bilang apa aja yang dia mau bilang, ... “
Kutipan dalam novel :
“Seorang penyair yang selali bimbang”
“..., kesan kedua, buat para cowokpasti punya persepsi nih anak pintar banget”
“..., Zafran punya kelakuan yang berantakan, yang katanya standar seniman”
“Zafran adala orang yang akan bilang apa aja yang dia mau bilang, ... “
4. Ian :
Didalam novel, ian adalah
tokoh yang gila bola, ia juga senang tantangan dan suka makan terutama indomie.
Selain itu, Ian juga gemar mengoleksi film orang dewasa (17tahun ke atas)
Kutipan dalam novel :
“Apa aja tentang bola dia tahu dan kebanyakan dia ngabisin waktunya buat bola, ...”
“..., untuk membeli ‘piece of lust’ kalo diterjemahkan ke bahasa ilmiah adalah ‘VCD Bokep’.”
“..., dan ngefans indomie, Manchester United, dan juga Happy Salma.”
Kutipan dalam novel :
“Apa aja tentang bola dia tahu dan kebanyakan dia ngabisin waktunya buat bola, ...”
“..., untuk membeli ‘piece of lust’ kalo diterjemahkan ke bahasa ilmiah adalah ‘VCD Bokep’.”
“..., dan ngefans indomie, Manchester United, dan juga Happy Salma.”
5. Genta :
Di dalam novel ini, Genta
adalah pemimpinnya. Genta begitu menyukai Riani. Genta adalah orang yang peduli
terhadap orang lain, ia lebih mementingkan orang lain dibanding dirinya
sendiri. Genta adalah sosok yang baik, seorang aktivis kampus. Dia sangat
dikagumi teman-temannya.
Kutipan dalam novel :
“The Leader”
“Enggak ada yang tahu kalo Genta adalah fans beratnya Riani, ...”
“aktivis kampus, ...”
Kutipan dalam novel :
“The Leader”
“Enggak ada yang tahu kalo Genta adalah fans beratnya Riani, ...”
“aktivis kampus, ...”
6. Dinda
Dalam novel ini, Dinda atau
Arinda digambarkan sebagai tokoh yang
baik, pengiba dan peduli.
Kutipan dalam novel:
“Sambil melihat sang ibu yang sedang menyiapkan nasi, Dinda bertanya
tanya dengan hatinya, Ya ampun... ibu setua ini, malam-mlam masih mencari
rezeki, kemana anaknya?”
7. Deniek
Dalam novel ini Deniek
digambarkan sebagai seorang anak muda yang mudah dekat dengan semua orang,
ramah, menyayangi sahabat dan memiliki jiwa perjuangan serta cina tanah air
yang tinggi.
Kutipan dalam novel:
“...Di tempat dingin begini kita di kasih daun hangat, bukannya kaktus atau nanas,,, hehehe...,”
Deniek barujar, tersenyum ramah.
“...Deniek mencoba mengalihkan pembicaraan bagitu melihat teman-teman
barunya seperti terlihat sedih.”
“Istirahat dengan tenang saudaraku. Kamu punya arti banyak di hati ini... Dari saudara dan sahabatmu. Deniek.”
“Istirahat dengan tenang saudaraku. Kamu punya arti banyak di hati ini... Dari saudara dan sahabatmu. Deniek.”
“Di balik selembar folio itu tampak Deniek, Oscar, dan satu lagi
seorang mahasiswa botak berwajah ceria dengan jaket almamater, berdiri di depan
gedung MPR memegang bendera merah putih.”
“Sebentuk wajah yang pernah mereka kenal tampak menjadi salah satu
pengibar bendera itu.”
“Deniek tampak menengadah memandang bendera, bibirnya terkatup rapat
mencoba menahan haru.”
Sudut Pandang
Sudut pandang pada novel “5 cm” ini adalah sudut pandang orang ketiga serba tahu.
Kutipan:
“Pictures of
you-nya The cure terdengar lembut di tape mobil Ian disepanjangg jalan
Diponegoro, Menteng.”
“Arial adalah sosok
yang paling ganteng di antara mereka... Tinggi da gede pokoknya sporty deh.”
“kelimanya juga
masih suka berantem siapa yang paling bagus antara Joy dan Delon,..”
“Satu yang pasti,
semuanya adalah pembenci George Bush, tapi masih belum bisa mengambil sikap
tantang Saddam Husein,..”
Latar
1. Tempat :
·
Jakarta
“...terdengar lembut dari tape
mobil Ian di sepanjang jalan Diponegoro, Menteng.” (halaman 15)
“Lima orang di dalam mobil itu bru aja makan bubur ayam di Cikini.”
·
Bogor
“Heh bengong, udah sampai Bogor nih...,” (halaman 91)
“Bogor sore menunggu malam pun menyambut mereka.” (halaman 91)
“Di antara keriuhan Bogor menunggu malam dengan angkotnya yang
banyak....” (halaman 92)
·
Rumah Arial : Kamar Arial,
Secret Garden
“Halaman rumah Arial luas dan asri.” (halaman 19)
“Lampu taman yang kekuninganmembuat suasana Secret Garden semakin
merona dan membuat pantulan yang indah di mata mereka.” (halaman 33)
“Mereka duduk lesehan di beranda bungalow bambu di Secret garden.”
(halaman 34)
“Masih di Secret Garden.”
“Malam semakin larut di Secret Garden.”
·
SMA
“Setelah membeli lampu lima watt, mobil Arial menuju ke mantan SMA
sakral mereka yang terletak di bilangan Jalan Mahakam.” (halaman 46)
“Mereka berjalan melalui kantin depan dan lorong sekolah, melihat
sekeliling yang gelap, melihat bekas kelas masing-masing dan menyapa dalam
gelap.” (halaman 47)
“Malam itu di sekolah, mereka ngobrol lagi, ketawa-tawa lagi,
berfilosofi lagi,di bawah kuningnnya cahaya seadanya di tempat yang pernah
mempertemukan mereka melewati usia tujuh belas.” (halaman 52)
· Stasiun kereta api Senen
“Siang itu daerah Senen panas sekali. Di Stasiun Senen, Genta dengan
bawaaannya dengan super banyak, menikmati makan siang di salah satu restoran
Padang di situ.”
“Zafran masih merasa di stasiun Senen yang panas itu tiba-tiba turun
hujan salju-dingin dan sejuk.
·
Stasiun Lempuyungan,
Yogyakarta
“Genta, Riani, Zafran, dan Dinda turun dari kereta, menginjakkan kaki
di ubin putih yang mulai .
“Perlahan tapi pasti, kereta
mulai berjalan meninggalkan Stasiun Lempuyungan.
·
Cirebon
“Kereta berhanti di Stasiun Cirebon” (halaman 160)
“Kereta berjalan perlahan meninggalkan Cirebon.” (halaman 163)
·
Stasiun kereta Madiun
“Pukul 06.30 Satasiun kereta Madiun.”
“Di Madiun.”Arial menjawab pertanyaan Riani.
·
Stasiun Malang
“Pukul setengah tiga lebih mereka tiba di Stasiun Malang.”
“Di Stasiun Malang, rombongan
pecinta alam itu menarik perhatian banyak orang.”
·
Tumpang
“Angin sore di Tumpang menerpa wajah para
penumpangnya.”
·
Ranu Pane
“Mereka menjejakkan kaki di tanah Ranu Pane.” (halaman 217)
“Ranu Pane malam itu tampak Ramai, jip-jip yang menurunkan pendaki
tampak nerdatangan.” (halaman 217)
·
Ranu Kumbolo
“...Itu...Ranu...Kumbolo...Surganya Mahameru.”
“Tadi di bawah Ranu Pane sekarang
Ranu Kumbolo...”
“Genta menggelar sebuah terpal tebal dari tendanya, mereka semua duduk
lesehan di pinggir Ranu Kumbolo.”
“..., kita sekarang ada di Ranu Kumbolo, lagi makan siang,”
“Tapi Ian cuek, dia tetap menari, membuat cipratan-cipratan kecil di
pinggiran Ranu Kumbolo.”
· Puncak Mahameru
“Pengibaran Sang Saka Merah Putih di puncak Mahameru.”
“Puncak Mahameru masih dalam keheningan.”
·
Kampus
“Matahari seakan juga ikut bercerita kepada daun-daun taman kampus,
kepada gedung kampus,...”
2. Waktu :
Setiap saat
(Pagi sampai malam)
“Pukul 08.15 Ian udah nongkrong di depan ruangan dosennya.”
“Pukul setengah tiga lebih, mereka berenam plus barang bawaan yang
mirip rombongan pecinta alam pun menuju kereta yang siap berangkat. ...Panasnya
Jakarta hari itu menimpa gerbong,...”
“Siang itu daerah Senen panas sekali.”
“Sejenak mereka terdiam menikmati angin malam menyapu wajah mereka.”
“Matahari sore yangg sudah enggan mengeluarkan panasnya datang
menyambut.”
“Malam itu,
Ranu Kumbolo terlihat sangat tenang, bulan dan bintang tampak jelas memantul di
permukaannya,..”
3. Suasana :
Menyenangkan,
mengharukan dan menegangkan
“...wajah-wajah penuh senyum melihat kereta,..., ibu muda yang tertawa
lepas dengan caping tani di tangannya.”
“Genta panik melihat banyaknya batu yang datang, bayang-bayang temannya
tampak menghindar kesana kemari.”
“Semuanya tercekat, hati mereka sperti dituuk pedang tajam.”
“Suara-suara yang sangat ia kenal seperti berteriak kesakitan.”
“Riani menutup penglihatannyaa, matanya tidak kuat melihat pemandangan
di depannya.”
“Genta kembali menangis, mengingat perjuangan Ian untuk wisuda,
bayangan keluarga Ian melintas di benaknya.”
“Dadanya berguncang keras, air matanyanya menetas perlahan seirama
dengan tarikan tangannya di tali tiang berdera.”
“Suara-suara tangis bahagia dan teriakan-teriakan penuh semangat terdengar memenuhi puncak.
“Suara-suara tangis bahagia dan teriakan-teriakan penuh semangat terdengar memenuhi puncak.
Gaya Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam novel 5 centimeter adalah
bahasa yang mengikuti perkembangan zaman sekarang(modern) dan sesuai dengan
kondisi masyarakat sekarang sehingga novelnya dapat dengan mudah dimengerti.
1. Majas Personifikasi
“Awan putih dan langit biru
bercermin di permukaan danau, membuat langit seperti pindan dan menyatu dengan
permukaan air.”
“Matahari seakan juga ikut bercerita kepada daun-daun taman kampus,
kepada gedung kampus, juga kepada buku yang dibawa sang dosen, betapa selama
ini sang dosen telah menjadikan seseorang bisa berjalan dalam duni a ilmu ke
tingkat selanjutnya, membuat anak tangga pengetahuan ke setiap anak manusia
yang di bimbingnya.”
“Angin dingin seperti masuk ke dalam hatinya, mengelus hatinya dengan
berbagai macam cara yang membuat ian kembai menarik nafas panjang.”
“Beribu bintang yang bertebaran indah pun ikut tersenyum...”
“Sejenak mereka terdiam menikmati angin malam menyapu wajah mereka.”
2. Hiperbola
“...Rano Kumbolo perlahan muncul seperti tetesan air raksasa yang jatuh
dari langit dan membesar di depan mereka.”
“Zafran masih mematung dengan bercanda bergaya sok cuek standar artis,
dengan wajah seakan tidak peduli.”
“Genta yang tadinya teriak, hampir muntah ngeliat gaya Zafran.”
“Pelukan Riani membuat Genta terbang tinggi.”
“Zafran masih merasa di Stasiun Senen yang anas itu tiba-tiba turun
hujan salju-dingin dan sejuk.”
“Zafran mengambil sebongkah salju dan memoleskan ke mukanya,
berlari-lari di antara rusa kutub ditemani matahari yang menembus sela-sela
hutan cemara, mencairkan beberapa salju yang ada di wajah Zafran.”
B.
Unsur Ekstrinsik
1.
Nilai Budaya
·
Rasa Cinta Tanah Air
“...berdiri di depan hedung MPR memegang bendera merah putih.”
“Seorang mahasiswa yang memakai jaket almamater lewat sendirian,
membawa bendera merah putih.”
...Ayo sebentar lagi sampai puncak langsung upacara bendera di atas.”
·
Mendoakan saudara atau teman
yang telah meninggal
“Beberapa
pendaki terlihat berhenti dan berdoa di depan batu nisan.”
“Arial membersihkan
debu-debu di nisan itu dengan tangannya.”
“Semuanya
menunduk dan berdoa untuk Adrian yang dalam sekejap telah mengisi hati mereka
di antara dinginnya Arcopodo.”
2. Nilai Sosial
·
Saling tolong-menolong
“Beberapa pendaki yang sudah menyebarangi terlihat memegangi rantai,
saling membantu menjaga kesetimbangan rantai.”
·
Merasa iba pada ibu-ibu tua
yang berjualan di Stasiun
“Dia udah terlalu tua untuk semua ini, batin Genta berjalan pelan
sekali, bingung dan enggak tega.”
“Sambil melihat sang ibu yang sedang menyiapkan nasi, Dinda bertanya
tanya dengan hatinya, Ya ampun... ibu setua ini, malam-mlam masih mencari
rezeki, kemana anaknya?”
3. Nilai Moral
·
Rasa bertanggungjawab
terhadap orang lain
“Genta langsung mencci luka di kening Ian, memberi Bethadine dan
membungkusnya dengan perban.”
·
Mengajak manusia agar
percaya kepada Tuhan
“...kita akan menganggapnya sebagai suatu pelajaran yang amat berharga
yang telah Tuhan berikan untuk kita.”
·
Meminta Restu kepada orang
tua
“...saat tadi pagi meminta restu sama papa-mamanya.”
4. Nilai Agama
·
Selalu mengingat Allah
“Fiuhh... wahh... Subhanallah... Allah Mahabesar.”
PERBANDINGAN
NOVEL INDONESIA DENGAN NOVEL TERJEMAHAN
NO
|
UNSUR
|
NOVEL INDONESIA
(Cinta di Ujung Sajadah)
|
NOVEL TERJEMAHAN
(Twilight New Moon)
|
KETERANGAN
|
|
SAMA
|
BEDA
|
||||
1.
|
Tema
|
Persahabatan
lima anak muda yang mempunyai kekuatan dan keyakinan pada mimpi-mimpi mereka.
|
Percintaan Bella Swan dan Edward Cullen
|
√
|
|
2.
|
Alur
|
Flash Back
|
Maju
|
√
|
|
3.
|
Latar
|
· Tempat :
Jakarta, Bogor
Rumah Arial : Kamar Arial, Secret Garden SMA Stasiun kereta api Senen Stasiun Lempuyungan, Yogyakarta Ranu Pane Ranu Kumbolo Puncak Mahameru
· Waktu :
Setiap saat (Pagi sampai malam)
· Suasana : Menyenangkan, mengharukan dan menegangkan
|
· Tempat :
Italia, Rumah, Tebing
·
Waktu :
Pagi hari, Siang hari, Sore hari, Malam hari, Tengah malam
·
Suasana : menyenangkan, menyedihkan, mengharukan, hening
|
√
√
|
√
|
4.
|
Penokohan
|
Diceritakan secara
langsung
|
Diceritakan secara langsung
|
√
|
|
5.
|
Amanat
|
· Jangan pernah menyerah dengan hambatan
apapun yang menghalangi dan yakinkan diri kamu bahwa kamu pasti bisa.
· Saling tolong-menolong, kepercayaan,
kasih-sayang dan kesetiakawanan akan menghasilkan hubungan dan ikatan
persahabatan semakin erat.
· Rasa cinta tanah air adalah rasa yang
harus dimiliki ganerasi muda. Generasi muda harus bangga bertanah air
Indonesia.
· Janganlah menjadi manusia yang diatur
oleh keadaan dan merasa kalah sama keadaan.
|
· Jangan terlalu tolong menolong
terhadap orang yang berbeda alam
|
√
|
|
6.
|
Sudut Pandang
|
Orang ketiga serba tahu
|
Orang pertama tokoh utama
|
√
|
|
7.
|
Gaya Bahasa
|
· Majas Personifikasi
· Majas
Hiperbola
|
-Majas Personifikasi
-Majas Simile
-Majas Metafora
|
√
|
|
8.
|
Nilai Moral
|
· Rasa bertanggungjawab terhadap
· Mengajak manusia agar percaya kepada Tuhan
· Meminta Restu kepada orang tua
|
-Mejaga rahasia
-Setia kawan
|
√
|
|
9.
|
Nilai Sosial
|
·
Saling
tolong-menolong
·
Merasa iba
|
-Tolong Menolong
|
√
|
|
10.
|
Nilai Budaya
|
·
Rasa Cinta
Tanah Air
|
√
|
||
11.
|
Nilai Agama
|
· Mendoakan saudara atau teman yang telah meninggal
|
-Tidak percaya pada Tuhan
-Mempercayai takhayul
|
√
|
RESENSI NOVEL “5 CM”
JUDUL : 5 cm
PENULIS : Donny Dhirgantoro
PENERBIT : PT. GRASINDO
Jumlah halaman : 381
SINOPSIS
Novel 5 cm
in bercerita tentang asyi dan indahnya kisah persahabatan 5 orang anak manusia
yang memiliki nama Arial, Riani, Zafran, Ian dan Genta. Mereka berlima memiliki
impian, mimpi dan karakternya masing-masing.
Persahabatan
mereka telah terjalin selama tujuh tahun. Hari-hari dan aktifitas mereka selalu
mereka lewati bersama. Suatu ketika mereka merasa jenuh dengan suasana yang
hanya berputar di lingkungan mereka berlima saja. Mereka ingin mencoba untuk
menemukan hal-hal baru. Muncul ide untuk saling menjauh dan tidak berhubungan
satu sama lain selama tiga bulan. Selanjutnya mereka akan diberi kabar oleh
genta untuk bertamu pada tanggal 14 Agustus. Ide tersebut pun disepakati.
Selama tiga bulan inilah terjadi banyak hal dan peristiwa yang telah terjadi. Arial
mendapatkan pacar baru yang bernama Indy. Ian setelah bersusah payah
menyelesaikan 4 Bab dalam waktu 2 bulan. Namun akhirnya, lulus dengan nilai A.
Begitupun Zafran, ia mendekatkan diri dengan Dinda. Riani bekerja di sebuah
perusahaan. Meskipun baru satu bulan Riani bekerja, namun dengan keyakinannya
ia sudah bisa memegang liputan. Genta pun sukses dengan pameran yang ia adakan,
meskipun tadinya sudah berpikir tidak akan banyak yang datang, ternyata pameran
tersebut sangat banyak peminatnya. Waktu selama 3 bulan dengan hal-hal baru
yang terjadi itu telah memberi perubahan besar dan membuat hati mereka menjadi
tambah kaya dan berhasil mendewasakan diri mereka masing-masing. Perubahannya itu mulai dari pendidikan, karir, idealisme, dan tentunya love
life.
3 bulan
berlalu, akhirnya tibalah saatnya Genta untuk memberi kabar pada teman-temannya
untuk bertemu kembali. Ternyata Genta telah merencanakan acara untuk mendaki
Gunung Mahameru. Genta meminta teman-temannya untuk membawa perlengkapan dan
berkumpul di Stasiun Senen pada tanggal 14 Agustus pagi hari. Setelah tanggal
14 tiba, mereka bertemu dan saling melepas rasa rindu satu sama lain. Cerita
dan kisah baru yang mereka jalani selama tiga bulan berpisah saling mereka
ceritakan selama perjalanan cukup panjang menuju puncak Mahameru.
Perjalanan
menuju puncak Mahameru itu embutuhkan perjuangan yang keras dan rasa rela
merkorban yang tinggi. Selama perjalanan itu mereka mengenal orang-orang dan
sahabat baru yang menginspirasi mereka.
Akhirnya
dengan rasa bangga mereka berhasil menginjakkan kaki di puncak tertinggi di
Pulau Jawa apalagi pada saat Sang Merah Putih dikibarkan. Semua pendaki
mengikuti pengibaran bendera tersebut dengan khidmat dan terharu. Semua
menitikkan air mata karena bangga, terharu, dan bahagia.
Setelah
upacara, mereka turun gunung dan menginap di Ranu Kumbolo. Keajaiban yang
mereka rasakan tadi pagi masih terasa dalam diri mereka hingga malam itu. Dan
malam itu juga, Genta menyatakan perasaan sukanya pada Riani. Namun, Riani
tidak bisa menerima Genta, karena yang disukai Riani adalah Zafran. Zafran dan
Dinda belum tertidur dan mendengar semua yang Genta dan Riani katakan. Dinda
menyukai Genta, tetapi ternyata Genta suka pada Riani. Malam itu cinta
membuktikkan, bahwa cinta yang paling besar adalah cinta Sang Pencipta terhadap
yang dicipta-Nya.
10
tahun kemudian...
Riani
menikah dengan Zafran, dan memiliki seorang anak yang bernama Zafran Jr. Arial
menikah dengan Indy, dan memiliki seorang anak yang bernama Arian. Genta
menikah dengan Citra, teman sekantor Riani, dan memiliki seorang anak yang
bernama Aga. Dinda menikah dengan Deniek, teman yang ditemuinya di Mahameru,
dan memiliki seorang anak yang bernama Deninda. Ian menikah dengan Happy dan
memiliki seorang anak yang bernama David. Mereka berenam memiliki anak yang
satu TK pula. Mereka merasa memang mereka tidak bisa saling lepas satu sama
lain. Sebentar lagi 17 Agustus, anak mereka berlatih untuk upacara bendera di
sekolah mereka. Dan mereka tidak akan pernah melepaskan rumus mereka, ”Setiap
kamu punya mimpi atau keinginan atau cita-cita, kamu taruh disini, di depan
kening kamu jangan menempel, biarkan dia menggantung, mengambang 5 centimeter
di depan kening kamu. Jadi dia nggak akan pernah lepas dari mata kamu”, yang
membuat mereka yakin bahwa mereka pasti bisa menggapai itu semua.
KEKURANGAN
DAN KELEBIHAN NOVEL
Ø KELEBIHAN NOVEL :
Kelebihan buku ini adalah
ceritanya yang menarik, menggunakan bahasa yang mudah dimengerti, dan alur
cerita yang tidak membosankan sehingga pembaca ingin membaca buku ini hingga
halaman terakhir. Pesan moral yang disampaikan pun sangat baik sehingga
memotivasi pembaca agar bisa mengejar impian mereka dan membuat jadi nyata.
Buku “5cm” karya Dony Dhirgantoro dengan sampul hitam legam. Di sampul depannya ada beberapa tulisan yang fontnya juga hitam dan di bagian tengah sampul depannya ada juga tulisan “5cm” dengan font yang agak besar berwarna putih. justru yang tampilannya sok misterius kayak gini ini biasanya isinya ga jelas tetapi setelah saya baca ternyata, Buku 5cm mempunyai karakter yang cukup kuat, penuh dialog-dialog yang filosofis, dan berisi kisah-kisah yang inspirasional, dan novel ini sebenarnya cukup bagus, idenya menarik, tentang persahabatan. Penulisnya sendiri sepertinya punya pengetahuan yang luas tentang lirik lagu, film, artis-artis Hollywood, sampe ke filsafat-filasafat Yunani kuno, dan orang terkenal lainnya (Plato, Socrates, Einstein dll), dunia kerja, politik (walaupun sedikit), dan juga humanisme.
Kehebatan penulis terlihat sekali saat menggambarkan dengan detail perjalanan dari Jakarta (stasiun Senen) sampai ke atas puncak Mahameru. Pembaca bagaikan berada di sana, merasakan dinginnya Ranu Pane, indahnya Ranu Kumbolo, mistisnya Kalimati, dan menakjubkannya puncak Mahameru.
Dalam novel ini sangat banyak memuat hal yang berkaitan dengan jiwa para generasi muda, filosofi, idealisme, dan terutama musik yang intensitasnya sangat sering disebut disertai dengan lirik-lirik lagunya. Nuansa jiwa muda sangat kentara di 5 cm, semangat dan tekad yang selalu membara mengiringi setiap langkah kumpulan sahabat dalam novel ini. Sekelompok manusia yang tidak hanya hidup berfoya-foya tetapi meresapi makna kehidupan yang mereka jalani. Sebuah novel yang dapat menambah motivasi dan kepercayaan diri untuk bias meraih impian dengan bekal semangat dan tidak kenal lelah.
Bagi pemuda, 5 cm sangat mudah dipahami dari segi bahasanya karena menggunakan bahasa-bahasa familiar kaum muda.
Buku “5cm” karya Dony Dhirgantoro dengan sampul hitam legam. Di sampul depannya ada beberapa tulisan yang fontnya juga hitam dan di bagian tengah sampul depannya ada juga tulisan “5cm” dengan font yang agak besar berwarna putih. justru yang tampilannya sok misterius kayak gini ini biasanya isinya ga jelas tetapi setelah saya baca ternyata, Buku 5cm mempunyai karakter yang cukup kuat, penuh dialog-dialog yang filosofis, dan berisi kisah-kisah yang inspirasional, dan novel ini sebenarnya cukup bagus, idenya menarik, tentang persahabatan. Penulisnya sendiri sepertinya punya pengetahuan yang luas tentang lirik lagu, film, artis-artis Hollywood, sampe ke filsafat-filasafat Yunani kuno, dan orang terkenal lainnya (Plato, Socrates, Einstein dll), dunia kerja, politik (walaupun sedikit), dan juga humanisme.
Kehebatan penulis terlihat sekali saat menggambarkan dengan detail perjalanan dari Jakarta (stasiun Senen) sampai ke atas puncak Mahameru. Pembaca bagaikan berada di sana, merasakan dinginnya Ranu Pane, indahnya Ranu Kumbolo, mistisnya Kalimati, dan menakjubkannya puncak Mahameru.
Dalam novel ini sangat banyak memuat hal yang berkaitan dengan jiwa para generasi muda, filosofi, idealisme, dan terutama musik yang intensitasnya sangat sering disebut disertai dengan lirik-lirik lagunya. Nuansa jiwa muda sangat kentara di 5 cm, semangat dan tekad yang selalu membara mengiringi setiap langkah kumpulan sahabat dalam novel ini. Sekelompok manusia yang tidak hanya hidup berfoya-foya tetapi meresapi makna kehidupan yang mereka jalani. Sebuah novel yang dapat menambah motivasi dan kepercayaan diri untuk bias meraih impian dengan bekal semangat dan tidak kenal lelah.
Bagi pemuda, 5 cm sangat mudah dipahami dari segi bahasanya karena menggunakan bahasa-bahasa familiar kaum muda.
Ø KEKURANGAN NOVEL :
Cerita akhir novel ini terasa begitu dipaksakan dengan pembentukan keluarga antara sahabat-sahabat tersebut ditambah dengan keturunan mereka yang begitu sama mewarisi sifat-sifat orangtuanya dan semuanya sebaya, seumuran. Bagi saya, akhir cerita di novel ini terlalu naif. Sekelompok sahabat itu masih saja mempunyai “ruh” kaum muda meski sudah memiki keturunan dan hal tersebut terasa juga pada anak-anak yang masih TK tetapi “jiwa”nya berjiwa kaum muda dewasa. Kedua hal tersebut membuat pembaca sulit membedakan mana yang menjadi anak dan mana yang menjadi bapak, mana yang pemuda dan mana pula yang anak-anak.
Bahasa yang begitu kental dengan dunia musik menjadikan sebagian pembaca yang hanya biasa saja mengerti musik akan sulit memahami tokoh dalam novel. Sepertinya penulis ingin mennunjukkan dirinya daripada tokoh karyanya seperti yang disebut dalam novel tersebut yang mengatakan bahwa sang tokoh percaya “lupus sebenarnya tidak suka makan permen karet tetapi yang suka adalah Hilman sang pengarang. Begitu pula 5 cm bahwa geng anak muda itu sebenarnya tidak suka musik tetapi Donny Dhirgantoro lah yang sangat maniak musik.
Cerita akhir novel ini terasa begitu dipaksakan dengan pembentukan keluarga antara sahabat-sahabat tersebut ditambah dengan keturunan mereka yang begitu sama mewarisi sifat-sifat orangtuanya dan semuanya sebaya, seumuran. Bagi saya, akhir cerita di novel ini terlalu naif. Sekelompok sahabat itu masih saja mempunyai “ruh” kaum muda meski sudah memiki keturunan dan hal tersebut terasa juga pada anak-anak yang masih TK tetapi “jiwa”nya berjiwa kaum muda dewasa. Kedua hal tersebut membuat pembaca sulit membedakan mana yang menjadi anak dan mana yang menjadi bapak, mana yang pemuda dan mana pula yang anak-anak.
Bahasa yang begitu kental dengan dunia musik menjadikan sebagian pembaca yang hanya biasa saja mengerti musik akan sulit memahami tokoh dalam novel. Sepertinya penulis ingin mennunjukkan dirinya daripada tokoh karyanya seperti yang disebut dalam novel tersebut yang mengatakan bahwa sang tokoh percaya “lupus sebenarnya tidak suka makan permen karet tetapi yang suka adalah Hilman sang pengarang. Begitu pula 5 cm bahwa geng anak muda itu sebenarnya tidak suka musik tetapi Donny Dhirgantoro lah yang sangat maniak musik.
Ø BIOGRAFI SINGKAT
PENULIS
Donny Dhirgantoro lahir di Jakarta 27 Oktober 1978. Sulung dari empat bersaudara ini menghabiskan seluruh waktu kecilnya hingga besar di Jakarta. Menyelesaikan masa-masa putih abu-abu di SMU 6 Jakarta, sekolah yang sampai saat ini masih dibanggakan karena kenangan-kenangan yang menyenangkan dan tak terlupakan. Kegemaran menulis dan membaca sudah ada semenjak mulai bisa menulis dan membaca, konon hal ini akibat sang Papa meletakkan banyak buku disekitar ari-ari putra sulungnya.
Selepas SMU, ia melanjutkan studi di STIE Perbanas Jakarta dan ikut aktif dalam segala kegiatan kampus. Pengalaman gagal mendapatkan beasiswa pada salah satu kegiatan pelatihan kampus tidak membuatnya putus asa, tetapi pada tahun berikutnya justru mengantarnya menjadi ketua penyelenggaranya.Bersama teman-teman lain, ia berhasil mendapatkan beasiswa dari kampus. Saat-saat terbaik sebagai mahasiswa adalah ketika bergabung dalam barisan menegakkan reformasi tahun 1998, yang membuatnya bangga menjadi bagian dari bangsa yang besar ini.
Donny Dhirgantoro lahir di Jakarta 27 Oktober 1978. Sulung dari empat bersaudara ini menghabiskan seluruh waktu kecilnya hingga besar di Jakarta. Menyelesaikan masa-masa putih abu-abu di SMU 6 Jakarta, sekolah yang sampai saat ini masih dibanggakan karena kenangan-kenangan yang menyenangkan dan tak terlupakan. Kegemaran menulis dan membaca sudah ada semenjak mulai bisa menulis dan membaca, konon hal ini akibat sang Papa meletakkan banyak buku disekitar ari-ari putra sulungnya.
Selepas SMU, ia melanjutkan studi di STIE Perbanas Jakarta dan ikut aktif dalam segala kegiatan kampus. Pengalaman gagal mendapatkan beasiswa pada salah satu kegiatan pelatihan kampus tidak membuatnya putus asa, tetapi pada tahun berikutnya justru mengantarnya menjadi ketua penyelenggaranya.Bersama teman-teman lain, ia berhasil mendapatkan beasiswa dari kampus. Saat-saat terbaik sebagai mahasiswa adalah ketika bergabung dalam barisan menegakkan reformasi tahun 1998, yang membuatnya bangga menjadi bagian dari bangsa yang besar ini.
2 komentar:
Mantap..
lengkap banget :)
Posting Komentar